Rabu, 28 Mei 2025

Implementasikan Kurikulum Merdeka, Siswa SMA Korpri Bekasi Sukses Gelar P5 Gaya Hidup Dan Kewirausahaan

                             

                                                             


 

KOTA BEKASI,ATLANTISNews -  Staff Kurikulum SMA Korpri Bekasi,Septia Rizmadita mengatakan, beberapa contoh kegiatan P5 meliputi membuat Poster, Infografis, video,hingga penyediaan hari permainan tradisional.


Untuk Kelas XI temanya tentang kewirausaan dan suara demokrasi dna akan mempresentasikan Infografis tentang kewirausahaan dan membuat logo brand usaha mereka (digital marketing) agar diterima oleh Masyarakat luas .


“Dan untuk suara demokrasi itu, bagaimana mereka menyampaikan aspirasi pendapat yang positif melalui Yel-Yel Posternya.  Adapun presentasi terkait P5 ini dibuatnya disini system kelas , nanti akan jadi  penyelenggran atau  untuk mempresentasikan  hasil karya mereka masing-masing. Kemudian nanti diambilnya dari kelas lainnya ,” ucap Septia Rizmadita saat bincang-bincang dengan media AtlantisNews, Rabu (28/05/2025) di sekolah.


Untu P5 tersebut, tujuan utama adalah bertujuan untuk membentuk karakter siswa. Selain  membuat karya, hasil gongnya bukan di produk, bagaimana  mereka membentuk karakternya dan hidup berkelanjutan , bukan hanya membuat flayer digitalnya jago, bagus dan menarik.


“Tapi bagaimana terkarakterisasi mereka jadi lebih peka peduli akan lingkungan,tidak buang sampah sembarangan. Dan untuk wirausahanya tumbuh menjadi jiwa wirausaha, kompetitif dan sebagainya. Motivasi kami dari para guru, bagaimana bisa meng-implementasikan  Kurikulum Merdeka dengan harapannya, siswa memiliki karaktersisa lebih terbentuk sebagai misi  SMA Korpri Bekasi sebagai sekolah Adiwiyata,” tutup Septia Rizmadita menakhiri perbincangan (*).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                       

 



SMA Korpri Bekasi Gelar P5 Gaya Hidup Sekolah Adiwiyata Untuk Perkuat Karakter Siswa

 

                                                  


KOTA BEKASI, ATLANTISNews - SMA KORPRI Bekasi menggelar Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Rabu (28/05/2025). Kegiatan P5  yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, bertujuan untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa agar sesuai profil Pancasila.


Kegiatan tersebut menampilkan karya-karya peserta didik yang sudah di buat dalam kelompok-kelompok per kelas. P5 melibatkan kegiatan kokurikuler berbasis proyek, yang fokus pada mengamati dan mencari solusi terhadap masalah-masalah di sekitar. 


“Kegiatan P5 membantu siswa untuk mengembangkan potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial mereka,” ujar Wakil Kepala SMA Korpri Bekasi Bidang Kurikulum, Bujang,M.Pd saat dikonfirmasi media AtlantisNews, Rabu (28/05/2025).


Karya P5 ini untuk merangkum semua kegiatan para siswa/wi SMA Korpri Bekasi semester  2 dari kelas X dan kelas XI  ada tiga tema. Untuk kelas X  temanya gaya hidup berkelanjuta berkaitan dengan lingkungan,para siswa akan mempresentasikan hasil karyanya seperti Flayer digital , Infografis berkaitan dengan lingkungan.


“Salah satunya ada Eco Enzyme yang sudah berhasil di praktekan, dan bagaimana mereka menjaga lingkungannya  sebagai misi SMA Korpri Bekasi  yaitu sekolah Adiwiyata. Sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, P5 diharapkan dapat menciptakan siswa yang memiliki karakter yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,”ungkap Bujang (*).


Selasa, 27 Mei 2025

Guru Dan Siswa SMA Korpri Bekasi Keren ! Sukses Buat Inovasi Sabun Eco-Enzyme Dari Limbah Organik

  

                                          


KOTA BEKASI, ATLANTISNews – Guru dan para siswa SMA Korpri Bekasi telah membuat gebrakan inovasi baru yaitu,Gerakan Program Berbasis Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) oleh para siswa SMA Korpri Bekasi membuat sabun Eco-Enzyme, melalui hasil fermentasi limbah organik buah dan sayur.


Eco enzyme adalah cairan serbaguna yang ramah lingkungan dan dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti buah dan sayuran. Hampir semua buah dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat eco enzyme, seperti jeruk, apel, pisang. Selain itu, sayuran macam wortel, kubis, dan bayam, juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Eco enzyme.


“Pembuatan Sabun Eco-Enzim dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah organik, mengurangi polusi air dan tanah, serta mendukung prinsip zero waste dan mengurangi footprint untuk bumi lebih baik,”kata  Guru Kimia SMA Korpri Bekasi, Sri Yanti, S.Pd  saat dikonfirmasi tim media AtlantisNews,  Selasa (27/05/2025) di sekolah,


Sampah organik yang tidak layak dipakai dalam pembuatan eco enzyme antara lain daun-daun kering dari sampah kebun atau pertanian, daun dan batang pisang, kulit ubi, talas, serta biji-bijian besar seperti biji mangga, durian, dan sebagainya.


“Sampah rumah tangga, yang sudah terkena minyak atau terlanjur menumpuk di tempat pembuangan sampah umum, tak bisa dijadikan bahan pembuatan eco enzyme. Dan Eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serbaguna, pengusir hama, perangsang pertumbuhan tumbuhan, pupuk tanaman, dan banyak manfaat lainnya,


“Pembuatan Sabun Eco-Enzim  juga dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah organik, mengurangi polusi air dan tanah, serta mendukung prinsip zero waste dan mengurangi footprint untuk bumi lebih baik,” jelasnya,


Pembuatan eco-enzim dilakukan saat praktek kimia di kelas XI IPA oleh Siswa Bernama Fathina-Najwa-Rania-Shainy-Abiyyu-Almuzaky.


Keutamaan penggunaan Eco Enyme telah mengolah Sebagian sampah dan mengurangi beban Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Mengurangi penggunaan produk yang mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan “Adapun manfaat dari sabun Eco Enzyme ini adalah  limbah yang dihasilkan ramah lingkungan, hemat biaya, serta dapat membersihkan barang barang seperti wadah makanan,” jelasnya (*).





Oleh Tim " ATlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi 

Editor  ; Aisyahra Mulyawati 

 

 

 

 

 

 


Polisi Imbau Pada Masyarakat Bekasi : Waspada Beli Produk Skincare,Banyak Beredar Yang Palsu

                                     

                                                                     




BEKASI,ATLANTIS -Polres Metro Bekasi telah berhasil mengungkap kasus produksi dan penjualan skincare palsu yang beredar di Kabupaten Bekasi dengan merk GlowGlowing dan Elstm Skin Care.


 Kombes Pol Mustofa mengatakan,dalam Penangkapannya unit krimsus Polres Metro Bekasi berhasil menyita berbagai barang bukti di antaranya :  Facial Wash 1020 Pcs, Toner 1022 Pcs,Serum 1015 Pcs, Cream Siang 1035 Pcs, Cream Malam 1035 Pcs, Gel Whitening 1030 Pcs, Bahan Baku Sabun 20 Dirijen, Bahan Baku Bass Cream Putih 2 Dus, 6 Unit Hp Berbagai Merk.


“kasus ini bermula dari laporan pemilik merk ‘GlowGlowing’ Poppy  yang menerima komplain melalui DM dari pelanggan tentang produk skincare yang menyebabkan wajah panas dan beruntusan,” ungkap Kombes Pol Mustofa,


Lebih lanjut kata Kombes Pol Mustofa, kemudian setelah melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian,unit krimsus Polres Metro Bekasi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para tersangka.” terang kapolres.


"Tersangka memproduksi skincare palsu dengan cara membeli bahan baku dan kemasan botol melalui toko online tanpa izin dari Pemilik Merk. Mereka kemudian menjual produk tersebut melalui online shop Shopee dan Lazada dengan harga yang lebih murah dari produk asli.” Jelasnya,


Selama menjalankan usaha tersebut, tersangka dapat melakukan penjualan produk lebih dari 100 Paket/hari dengan omset yang didapat mencapai Satu Milyar dua ratus juta rupiah atau lima puluh juta rupiah/bulan. Tersangka dijerat dengan pasal 435, 436 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan pasal 100 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis. Ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak lima miliar rupiah.


Kombes Pol Mustofa menghimbau kepada  masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan teliti dalam membeli produk skincare.  “Pastikan Anda membeli produk dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin yang jelas,” tutupnya (red).

 

 

 

 

 

Waspadai Penyebab Faktor Resiko Cedera Fisik Saat Lari Dan Fitness

                                

 

 JAKARTA,ATLANTIS -  Aktivitas fisik seperti lari dan fitness adalah investasi berharga untuk kesehatan dan kebugaran. Namun, antusiasme yang tinggi tanpa diimbangi pemahaman yang benar tentang risiko dapat berujung pada cedera yang justru menghambat tujuan . Mengenali penyebab umum cedera adalah langkah penting untuk berolahraga dengan aman dan efektif.


Adapun Faktor risiko yang perlu diwaspadai penyebab spesifik, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap cedera olahraga. Beberapa di antaranya meliputi : Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan tubuh cenderung menurun Area tubuh yang pernah cedera memiliki risiko lebih tinggi untuk cedera kembali.


“Kondisi fisik yang kurang optimal tersebut, Otot yang lemah atau tidak fleksibel, serta keseimbangan yang buruk, dapat meningkatkan risiko cedera. Beberapa individu mungkin memiliki struktur tulang atau sendi yang membuatnya lebih rentan terhadap cedera tertentu,” ungkap Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Eka Hospital Bekasi, dr.Yohannes Toban Layuk Allo,Sp.OT (K)Sport Senin (26/05/2025).


Lebih lanjut kata pria yang akrap dispaa dr. Toban ini, Penyebab cedera di lintasan lari dan ruang fitness yang sering terjadi. Olahraga berlebihan (Overtraining). Semangat untuk mencapai hasil seringkali membuat kita tergoda untuk berlatih lebih keras dan lebih sering dari yang tubuh mampu terima. Kurangnya waktu istirahat dan pemulihan yang memadai dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri sendi, dan bahkan cedera stres seperti shin splint pada pelari.


Teknik olahraga yang salah, Melakukan gerakan lari atau latihan beban dengan postur atau teknik yang tidak tepat adalah penyebab cedera yang sangat umum. Misalnya, posisi lutut yang salah saat squat, langkah kaki yang tidak efisien saat berlari, atau mengangkat beban terlalu berat dengan punggung yang tidak lurus dapat memberikan tekanan berlebih pada otot, ligamen, dan sendi.


Dan tidak pemanasan dan pendingina, seringkali dianggap sepele, pemanasan yang adekuat mempersiapkan otot dan sendi untuk aktivitas yang lebih berat, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi risiko robekan atau ketegangan. Sebaliknya, pendinginan membantu mengembalikan tubuh ke kondisi istirahat secara bertahap dan mengurangi nyeri otot setelah berolahraga,” jelas dr.Thoban,

Selain itu, tidak melakukan peregangan dengan bena, peregangan yang tepat meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi, yang penting untuk performa optimal dan pencegahan cedera. Namun, peregangan yang dilakukan secara terburu-buru atau dengan teknik yang salah justru dapat menyebabkan cedera. Peregangan dinamis lebih disarankan sebelum berolahraga, sementara peregangan statis lebih baik dilakukan setelah berolahraga. “Terutama dalam latihan beban, penggunaan beban yang melebihi kemampuan atau peningkatan beban dan intensitas latihan yang terlalu drastis dapat memberikan tekanan berlebihan pada struktur tubuh dan menyebabkan cedera otot, tendon, atau ligament,” ujarnya,


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan memahami penyebab umum cedera saat lari dan fitness, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar, memperhatikan teknik olahraga, tidak berlebihan dalam berlatih, dan melakukan peregangan secara teratur, “kita dapat menikmati manfaat olahraga tanpa harus terhambat oleh cedera. Ingatlah, tubuh kita adalah aset berharga, dan menjaganya adalah bagian penting dari perjalanan kebugaran kita,” tutup dr.Thoban, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Eka Hospital Bekasi (*). 

 


Editor : Aisyahra Mulyawati 

 

 


Kamis, 22 Mei 2025

Hari Tanpa Plastik : Seluruh Siswa SMA Korpri Bekasi Membawa Makanan Di Kotak Nasi Dan Tumbler Minum Dari Rumah

                                       

                                                   

BEKASI,ATLANTISNews -  Dihari dan tanggal yang sama  22 Mei 2025  dilaksanakan juga Hari Tanpa Plastik, dimana para siswa/wi diharapkan mengurangi penggunaan jajanan yang menggunakan plastik sebagai wadahnya. 

Di event tanpa plastik ini semua warga sekolah, khususnya kepada para siswa/wi harus mengurangi jajanan yang menggunakan plastik sebagai wadahnya dengan membawa makanan dari rumahnya masing – masing  menggunakan kotak nasi dan tempat minum tambler, dan Totebag sebagai pengganti kantong plastik saat membeli sesuatu di kantin atau kosma.


 “Kalian semua tahu ga sih, kalau bumi kita  ini menjadi kotor karena polusi dan adanya sampah plastik ?. Untuk mengurangi polusi dan adanya sampah plastik kami ada solusinya.  Di hari spesial ini, mari bersama-sama menjaga bumi kita dengan aksi sederhana namun bermakna. Yuk, kita mulai dari diri sendiri pasti bisa,” ungkap Kepala SMA Korpri Bekasi Drs.Hery Sujiyanto,M.Pd kepada media AtlantisNews


Ditempat yang sama, siswi SMA Korpri Bekasi bernama Nadhra Mumtaza  kelas XI IIS 1 sangat mendukung pihak sekolah menggelar hari tanpa asap kendaraan dan hari tanpa plastik yang di gelar satu tahun sekali,


“Saya sangat mendukung hari tanpa asap dan hari tanpa plastic ini, bagi saya sangat inspiratif. Apalagi untuk kondisi bumi yang semakin kurang sehat, Jadi pastinya hari tanpa asap ini sangat bermanfaat  untuk semua warga sekolah,” ucap Wanita yang akrap disapa Dara ini,


Hal yang sama di ungkapkan siswa SMA Korpri Bekasi Bernama,Aydin Fachrizie Al Fathir kelas  XI, MIA 2. Bagi dirinya sebagai siswa, sangat setuju dan mendukung penuh program bertujuan baik yaitu untuk mengurangi polusi  selama satu hari, karena dampaknya bisa dirasakan  dilingkungan sekolah, kita bisa menghirup udara segar bebas asap dari kendaraan


“Sebagai pelajar, aku dukung penuh hari tanpa asap dan hari tanpa Plastik. Yuk teman teman, Bersama, kita  jaga lingkungan dengan kurangi plastik sekali pakai dan hindari polusi udara, demi bumi yang lebih sehat,” tutup Fatir yang aktif di ekskul Atlantis Jurnalis (*)




Pneulis Tim : Atlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi

Editor          : Aisyahra Mulyawati