Rabu, 28 Mei 2025

Implementasikan Kurikulum Merdeka, Siswa SMA Korpri Bekasi Sukses Gelar P5 Gaya Hidup Dan Kewirausahaan

                             

                                                             


 

KOTA BEKASI,ATLANTISNews -  Staff Kurikulum SMA Korpri Bekasi,Septia Rizmadita mengatakan, beberapa contoh kegiatan P5 meliputi membuat Poster, Infografis, video,hingga penyediaan hari permainan tradisional.


Untuk Kelas XI temanya tentang kewirausaan dan suara demokrasi dna akan mempresentasikan Infografis tentang kewirausahaan dan membuat logo brand usaha mereka (digital marketing) agar diterima oleh Masyarakat luas .


“Dan untuk suara demokrasi itu, bagaimana mereka menyampaikan aspirasi pendapat yang positif melalui Yel-Yel Posternya.  Adapun presentasi terkait P5 ini dibuatnya disini system kelas , nanti akan jadi  penyelenggran atau  untuk mempresentasikan  hasil karya mereka masing-masing. Kemudian nanti diambilnya dari kelas lainnya ,” ucap Septia Rizmadita saat bincang-bincang dengan media AtlantisNews, Rabu (28/05/2025) di sekolah.


Untu P5 tersebut, tujuan utama adalah bertujuan untuk membentuk karakter siswa. Selain  membuat karya, hasil gongnya bukan di produk, bagaimana  mereka membentuk karakternya dan hidup berkelanjutan , bukan hanya membuat flayer digitalnya jago, bagus dan menarik.


“Tapi bagaimana terkarakterisasi mereka jadi lebih peka peduli akan lingkungan,tidak buang sampah sembarangan. Dan untuk wirausahanya tumbuh menjadi jiwa wirausaha, kompetitif dan sebagainya. Motivasi kami dari para guru, bagaimana bisa meng-implementasikan  Kurikulum Merdeka dengan harapannya, siswa memiliki karaktersisa lebih terbentuk sebagai misi  SMA Korpri Bekasi sebagai sekolah Adiwiyata,” tutup Septia Rizmadita menakhiri perbincangan (*).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                       

 



SMA Korpri Bekasi Gelar P5 Gaya Hidup Sekolah Adiwiyata Untuk Perkuat Karakter Siswa

 

                                                  


KOTA BEKASI, ATLANTISNews - SMA KORPRI Bekasi menggelar Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada Rabu (28/05/2025). Kegiatan P5  yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, bertujuan untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa agar sesuai profil Pancasila.


Kegiatan tersebut menampilkan karya-karya peserta didik yang sudah di buat dalam kelompok-kelompok per kelas. P5 melibatkan kegiatan kokurikuler berbasis proyek, yang fokus pada mengamati dan mencari solusi terhadap masalah-masalah di sekitar. 


“Kegiatan P5 membantu siswa untuk mengembangkan potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial mereka,” ujar Wakil Kepala SMA Korpri Bekasi Bidang Kurikulum, Bujang,M.Pd saat dikonfirmasi media AtlantisNews, Rabu (28/05/2025).


Karya P5 ini untuk merangkum semua kegiatan para siswa/wi SMA Korpri Bekasi semester  2 dari kelas X dan kelas XI  ada tiga tema. Untuk kelas X  temanya gaya hidup berkelanjuta berkaitan dengan lingkungan,para siswa akan mempresentasikan hasil karyanya seperti Flayer digital , Infografis berkaitan dengan lingkungan.


“Salah satunya ada Eco Enzyme yang sudah berhasil di praktekan, dan bagaimana mereka menjaga lingkungannya  sebagai misi SMA Korpri Bekasi  yaitu sekolah Adiwiyata. Sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, P5 diharapkan dapat menciptakan siswa yang memiliki karakter yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,”ungkap Bujang (*).


Selasa, 27 Mei 2025

Guru Dan Siswa SMA Korpri Bekasi Keren ! Sukses Buat Inovasi Sabun Eco-Enzyme Dari Limbah Organik

  

                                          


KOTA BEKASI, ATLANTISNews – Guru dan para siswa SMA Korpri Bekasi telah membuat gebrakan inovasi baru yaitu,Gerakan Program Berbasis Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) oleh para siswa SMA Korpri Bekasi membuat sabun Eco-Enzyme, melalui hasil fermentasi limbah organik buah dan sayur.


Eco enzyme adalah cairan serbaguna yang ramah lingkungan dan dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti buah dan sayuran. Hampir semua buah dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat eco enzyme, seperti jeruk, apel, pisang. Selain itu, sayuran macam wortel, kubis, dan bayam, juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan Eco enzyme.


“Pembuatan Sabun Eco-Enzim dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah organik, mengurangi polusi air dan tanah, serta mendukung prinsip zero waste dan mengurangi footprint untuk bumi lebih baik,”kata  Guru Kimia SMA Korpri Bekasi, Sri Yanti, S.Pd  saat dikonfirmasi tim media AtlantisNews,  Selasa (27/05/2025) di sekolah,


Sampah organik yang tidak layak dipakai dalam pembuatan eco enzyme antara lain daun-daun kering dari sampah kebun atau pertanian, daun dan batang pisang, kulit ubi, talas, serta biji-bijian besar seperti biji mangga, durian, dan sebagainya.


“Sampah rumah tangga, yang sudah terkena minyak atau terlanjur menumpuk di tempat pembuangan sampah umum, tak bisa dijadikan bahan pembuatan eco enzyme. Dan Eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serbaguna, pengusir hama, perangsang pertumbuhan tumbuhan, pupuk tanaman, dan banyak manfaat lainnya,


“Pembuatan Sabun Eco-Enzim  juga dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah organik, mengurangi polusi air dan tanah, serta mendukung prinsip zero waste dan mengurangi footprint untuk bumi lebih baik,” jelasnya,


Pembuatan eco-enzim dilakukan saat praktek kimia di kelas XI IPA oleh Siswa Bernama Fathina-Najwa-Rania-Shainy-Abiyyu-Almuzaky.


Keutamaan penggunaan Eco Enyme telah mengolah Sebagian sampah dan mengurangi beban Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Mengurangi penggunaan produk yang mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan “Adapun manfaat dari sabun Eco Enzyme ini adalah  limbah yang dihasilkan ramah lingkungan, hemat biaya, serta dapat membersihkan barang barang seperti wadah makanan,” jelasnya (*).





Oleh Tim " ATlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi 

Editor  ; Aisyahra Mulyawati 

 

 

 

 

 

 


Polisi Imbau Pada Masyarakat Bekasi : Waspada Beli Produk Skincare,Banyak Beredar Yang Palsu

                                     

                                                                     




BEKASI,ATLANTIS -Polres Metro Bekasi telah berhasil mengungkap kasus produksi dan penjualan skincare palsu yang beredar di Kabupaten Bekasi dengan merk GlowGlowing dan Elstm Skin Care.


 Kombes Pol Mustofa mengatakan,dalam Penangkapannya unit krimsus Polres Metro Bekasi berhasil menyita berbagai barang bukti di antaranya :  Facial Wash 1020 Pcs, Toner 1022 Pcs,Serum 1015 Pcs, Cream Siang 1035 Pcs, Cream Malam 1035 Pcs, Gel Whitening 1030 Pcs, Bahan Baku Sabun 20 Dirijen, Bahan Baku Bass Cream Putih 2 Dus, 6 Unit Hp Berbagai Merk.


“kasus ini bermula dari laporan pemilik merk ‘GlowGlowing’ Poppy  yang menerima komplain melalui DM dari pelanggan tentang produk skincare yang menyebabkan wajah panas dan beruntusan,” ungkap Kombes Pol Mustofa,


Lebih lanjut kata Kombes Pol Mustofa, kemudian setelah melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian,unit krimsus Polres Metro Bekasi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap para tersangka.” terang kapolres.


"Tersangka memproduksi skincare palsu dengan cara membeli bahan baku dan kemasan botol melalui toko online tanpa izin dari Pemilik Merk. Mereka kemudian menjual produk tersebut melalui online shop Shopee dan Lazada dengan harga yang lebih murah dari produk asli.” Jelasnya,


Selama menjalankan usaha tersebut, tersangka dapat melakukan penjualan produk lebih dari 100 Paket/hari dengan omset yang didapat mencapai Satu Milyar dua ratus juta rupiah atau lima puluh juta rupiah/bulan. Tersangka dijerat dengan pasal 435, 436 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan pasal 100 ayat (2) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis. Ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak lima miliar rupiah.


Kombes Pol Mustofa menghimbau kepada  masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan teliti dalam membeli produk skincare.  “Pastikan Anda membeli produk dari sumber yang terpercaya dan memiliki izin yang jelas,” tutupnya (red).

 

 

 

 

 

Waspadai Penyebab Faktor Resiko Cedera Fisik Saat Lari Dan Fitness

                                

 

 JAKARTA,ATLANTIS -  Aktivitas fisik seperti lari dan fitness adalah investasi berharga untuk kesehatan dan kebugaran. Namun, antusiasme yang tinggi tanpa diimbangi pemahaman yang benar tentang risiko dapat berujung pada cedera yang justru menghambat tujuan . Mengenali penyebab umum cedera adalah langkah penting untuk berolahraga dengan aman dan efektif.


Adapun Faktor risiko yang perlu diwaspadai penyebab spesifik, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap cedera olahraga. Beberapa di antaranya meliputi : Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan tubuh cenderung menurun Area tubuh yang pernah cedera memiliki risiko lebih tinggi untuk cedera kembali.


“Kondisi fisik yang kurang optimal tersebut, Otot yang lemah atau tidak fleksibel, serta keseimbangan yang buruk, dapat meningkatkan risiko cedera. Beberapa individu mungkin memiliki struktur tulang atau sendi yang membuatnya lebih rentan terhadap cedera tertentu,” ungkap Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Eka Hospital Bekasi, dr.Yohannes Toban Layuk Allo,Sp.OT (K)Sport Senin (26/05/2025).


Lebih lanjut kata pria yang akrap dispaa dr. Toban ini, Penyebab cedera di lintasan lari dan ruang fitness yang sering terjadi. Olahraga berlebihan (Overtraining). Semangat untuk mencapai hasil seringkali membuat kita tergoda untuk berlatih lebih keras dan lebih sering dari yang tubuh mampu terima. Kurangnya waktu istirahat dan pemulihan yang memadai dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri sendi, dan bahkan cedera stres seperti shin splint pada pelari.


Teknik olahraga yang salah, Melakukan gerakan lari atau latihan beban dengan postur atau teknik yang tidak tepat adalah penyebab cedera yang sangat umum. Misalnya, posisi lutut yang salah saat squat, langkah kaki yang tidak efisien saat berlari, atau mengangkat beban terlalu berat dengan punggung yang tidak lurus dapat memberikan tekanan berlebih pada otot, ligamen, dan sendi.


Dan tidak pemanasan dan pendingina, seringkali dianggap sepele, pemanasan yang adekuat mempersiapkan otot dan sendi untuk aktivitas yang lebih berat, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi risiko robekan atau ketegangan. Sebaliknya, pendinginan membantu mengembalikan tubuh ke kondisi istirahat secara bertahap dan mengurangi nyeri otot setelah berolahraga,” jelas dr.Thoban,

Selain itu, tidak melakukan peregangan dengan bena, peregangan yang tepat meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak sendi, yang penting untuk performa optimal dan pencegahan cedera. Namun, peregangan yang dilakukan secara terburu-buru atau dengan teknik yang salah justru dapat menyebabkan cedera. Peregangan dinamis lebih disarankan sebelum berolahraga, sementara peregangan statis lebih baik dilakukan setelah berolahraga. “Terutama dalam latihan beban, penggunaan beban yang melebihi kemampuan atau peningkatan beban dan intensitas latihan yang terlalu drastis dapat memberikan tekanan berlebihan pada struktur tubuh dan menyebabkan cedera otot, tendon, atau ligament,” ujarnya,


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan memahami penyebab umum cedera saat lari dan fitness, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar, memperhatikan teknik olahraga, tidak berlebihan dalam berlatih, dan melakukan peregangan secara teratur, “kita dapat menikmati manfaat olahraga tanpa harus terhambat oleh cedera. Ingatlah, tubuh kita adalah aset berharga, dan menjaganya adalah bagian penting dari perjalanan kebugaran kita,” tutup dr.Thoban, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Eka Hospital Bekasi (*). 

 


Editor : Aisyahra Mulyawati 

 

 


Kamis, 22 Mei 2025

Hari Tanpa Plastik : Seluruh Siswa SMA Korpri Bekasi Membawa Makanan Di Kotak Nasi Dan Tumbler Minum Dari Rumah

                                       

                                                   

BEKASI,ATLANTISNews -  Dihari dan tanggal yang sama  22 Mei 2025  dilaksanakan juga Hari Tanpa Plastik, dimana para siswa/wi diharapkan mengurangi penggunaan jajanan yang menggunakan plastik sebagai wadahnya. 

Di event tanpa plastik ini semua warga sekolah, khususnya kepada para siswa/wi harus mengurangi jajanan yang menggunakan plastik sebagai wadahnya dengan membawa makanan dari rumahnya masing – masing  menggunakan kotak nasi dan tempat minum tambler, dan Totebag sebagai pengganti kantong plastik saat membeli sesuatu di kantin atau kosma.


 “Kalian semua tahu ga sih, kalau bumi kita  ini menjadi kotor karena polusi dan adanya sampah plastik ?. Untuk mengurangi polusi dan adanya sampah plastik kami ada solusinya.  Di hari spesial ini, mari bersama-sama menjaga bumi kita dengan aksi sederhana namun bermakna. Yuk, kita mulai dari diri sendiri pasti bisa,” ungkap Kepala SMA Korpri Bekasi Drs.Hery Sujiyanto,M.Pd kepada media AtlantisNews


Ditempat yang sama, siswi SMA Korpri Bekasi bernama Nadhra Mumtaza  kelas XI IIS 1 sangat mendukung pihak sekolah menggelar hari tanpa asap kendaraan dan hari tanpa plastik yang di gelar satu tahun sekali,


“Saya sangat mendukung hari tanpa asap dan hari tanpa plastic ini, bagi saya sangat inspiratif. Apalagi untuk kondisi bumi yang semakin kurang sehat, Jadi pastinya hari tanpa asap ini sangat bermanfaat  untuk semua warga sekolah,” ucap Wanita yang akrap disapa Dara ini,


Hal yang sama di ungkapkan siswa SMA Korpri Bekasi Bernama,Aydin Fachrizie Al Fathir kelas  XI, MIA 2. Bagi dirinya sebagai siswa, sangat setuju dan mendukung penuh program bertujuan baik yaitu untuk mengurangi polusi  selama satu hari, karena dampaknya bisa dirasakan  dilingkungan sekolah, kita bisa menghirup udara segar bebas asap dari kendaraan


“Sebagai pelajar, aku dukung penuh hari tanpa asap dan hari tanpa Plastik. Yuk teman teman, Bersama, kita  jaga lingkungan dengan kurangi plastik sekali pakai dan hindari polusi udara, demi bumi yang lebih sehat,” tutup Fatir yang aktif di ekskul Atlantis Jurnalis (*)




Pneulis Tim : Atlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi

Editor          : Aisyahra Mulyawati 

 

 









Kurangi Polusi,SMA Korpri Bekasi Berlakukan Hari Tanpa Asap Untuk Semua Warga Sekolah

       

                                                     

           

BEKASI, ATLANTISNEWS -  SMA KORPRI Bekasi mengadakan kegiatan Hari Tanpa Asap, dilarang membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolah yang di gelar pada Kamis ( 22/5/2025). Hal tersebut berlaku untuk Kepala Sekolah, Wakepsek,para guru, staff dan para siswa/wi.


“Di event tanpa asap ini, para siswa, guru, dan jajaran staff managemen SMA Korpri Bekasi semua, diharapkan untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, yang bertujuan untuk mengurangi polusi  selama satu hari,karena dampaknya bisa dirasakan  dilingkungan sekolah, kita bisa menghirup udara segar bebas asap dari kendaraan,” ujar Kepala SMA Korpri Bekasi,Drs.Hery Sujiyanto,M.Pd kepada Media AtlantisNews


Di hari tanpa asap atau hari tanpa kendaraan Motor/Mobil berbahan bakar bensin dilarang digunakan di area sekolah pada momen hari tanpa asap. Alternatifnya, semua warga sekolah bisa  menggunakan motor listrik atau sepeda .


“Datang dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi ramah lingkungan lainnya Dengan langkah kecil ini. kita bisa membuat perubahan besar untuk lingkungan kita. Dengan tujuan baik, agar menjadi panutan SMA Kopri Bekasi,sebagai sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan. Ayo, tunjukkan kepedulianmu dan jadikan bumi kita tempat yang lebih baik,” ujar Hery Sujiyanto (*).

 

 


 

Penulis oleh Tim  : Atlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi

Editor                     : Aisyahra Mulyawati                              







Rabu, 21 Mei 2025

Inovasi Guru Libatkan OSIS Dan Siswa Kampanye Menuju SMA Korpri Bekasi Adiwiyata Jabar 2025

                          


                                                                



BEKASI, ATLANTIS   –  Kesiapan SMA Korpri Bekasi untuk maju dalam  Adiwiyata tingkat  Provinsi  Jawa Barat 2025. Hal ini sebagai bukti keseriussan dan komitmen warga sekolah ditunjukan dengan beragam inovasi kretaifitas.

para guru  melibatkan OSIS  dan para siswa dalam  kampanye Konservasi Energi,konservasi air, konservasi pengelolaan sampah  yang dilaksanakan pada Rabu (21/5/2025) di lapangan sekolah SMA Korpri Bekasi, Jl.Raya Mekar Sari,Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.\ (*)



Oleh Tim : Atlantis Jurnal SMA Korpri Bekasi 

  


Komitmen Warga Sekolah Raih Adiwiyata Jabar 2025 : Inovasi Guru Libatkan Siswa Kampanyekan Konservasi Setetes Air

                               

                                                           


 BEKASI, ATLANTIS   –  Kesiapan SMA Korpri Bekasi untuk maju dalam  Adiwiyata tingkat  Provinsi Jawa Barat 2025. Hal ini sebagai bukti keseriussan dan komitmen warga sekolah ditunjukan dengan beragam inovasi kretaifitas para guru  melibatkan OSIS  dan para siswa dalam  kampanye Konservasi Energi,konservasi air, konservasi pengelolaan sampah  yang dilaksanakan pada Rabu (21/5/2025) di lapangan sekolah SMA Korpri Bekasi, Jl.Raya Mekar Sari,Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.


Adapun Kampanye Konservasi Air  dengan tema ‘Setetes  Air Sejuta Harapan’. Untuk warga sekolah yang peduli ingkungan, saat ini air bersih semakin langka, dibalik keran yang lancar, ada perjuangan untuk mendapatkannya.


“Yu, kita jadi bagian dari solusi mulai hemat dari yang kecil dengan mematikan air keran yang tidak digunakan, memperbaki keran bocor, dan memanfatakan air Bekasi wudhu untuk menyiram tanaman,” ujar  Kepala SMA Korpri Bekasi, Drs.Hery Sujiyanto,M.Pd, saat dikonfirmasi tim Atlantis di Sekolah, Rabu (21/5/2025).   


Lebih lanjut kata Hery, Kampanye ini akan menjadi bekal SMA Korpri Bekasi  untuk  pemilihan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawat tahun 2025.  Setiap setets air yang dihemat adalah bukti nyata menuju bumi yang lebih Lestari. “Mari kita wujudkan SMA Korpri Bekasi sekolah Adiwiyatna Provinsi Jawa Barat yang peduli dan berbudaya lingkungan,” ungkap Hery Sujiyanto kepada  seluruh warga lingkungan SMA Korpri Bekasi (*).

 



Penulis  : Tim Atlantis Jurnal

Editor   : Aisyahra Mulyawati 

 

 

 

 


Dukung Adiwiyata Jabar 2025 : OSIS SMA Korpri Semangat Kampanye Konservasi Energi,konservasi Air, Konservasi Pengelolaan Sampah

 

                                                  


BEKASI, ATLANTIS -  Wakil Kepala  SMA Korpri Bekasi Bidang Kesiswaan, Heri Mulyono,M.Pd  Andreas Parlindungan, turut memberikan pendampingan kepada OSIS dan para siswa dalam  kampanyekan program Adiwiyata terkait Kampanye Konservasi Energi dengan tema ‘Energi Terbarukan, Tanggung Jawab Tak Terelakan’.  Sahabat hijau SMA Korpri Bekasi , energi Listrik yang kita gunakan berasal dari sumber daya alam yang suatu saat akan habis,

“Maka dari itu, mari kita gunakan energi secara bijak . Dengan menghemat energi, kita tak hanya mengurangi tagihan Listrik, tapi juga menyelamatkan lingkungan. Jadilah agen perubahan menuju sekolah Adiwiyatna Jawa Barat,” kata  Heri Mulyono, Rabu (21/5/2025).


Ketua OSIS SMA Korpri Bekasi, Andreas Parlindungan Hutabarat, sebagai pelajar dengan semangat sangat mendukung dan turut serta dalam Kampanye Konservasi Pengolahan Sampah dengan tema ‘Dari Sekolah Kita,Bumi Terjaga’.  Warga SMA Korpri Bekasi yang hebat, sampah bukan hanya kebersihan . tapi juga masa depan bumi. “kita sebagai pelajar di SMA Korpri Bekasi yang kita cintai ini, mari kita Kelola sampah dengan bijak di lingkungan sekolah,” ucap Andreas lagi,


Ingat Prinsip 3 R :

·         Reduce : Kurangi Plastik penggunaan 1 x pakai

·         Recycle : Pilah sampah organik dan non organik untuk di daur ulang

·         Reuse   : Guakan Kembali barang yang masih di pakai


“Mari kita dukung program bank sampah sekolah dan gerakan bawa tumbler setiap hari dari rumah untuk kita bawa ke sekolah. Dan sebagai aksi nyata  kita sebagai siswa peduli akan lingkungan. Karena bumi  butuh  kita dan kita butuh bumi yang sehat . Bersama kita jadikan SMA Korpri Bekasi sebagai panutan sekolah Adiwiyatna yang berbwawasan lingkungan,” tutup Andreas (*).

 

 

 

Penulis Tim : Atlantis Jurnal

Editor          : Aisyahra Mulyawati

 

 

 

 

 

 

Jumat, 09 Mei 2025

Camat Bekasi Selatan Pesan Kepada Warga Untuk Menjaga Lingkungan Yang Hijau Dan Nyaman

                                   

                                    


KOTA BEKASI, ATLANTIS -  Pasca penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Bangunan Liar (Bangli) tanpa izin di Kawasan Pinggir Kali Kampung 200, Margajaya, Kecamatan Bekasi Selata, pihak Camat Bekasi Selatan Karya Sukmajaya berpesan, agar warga setempat dapat bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan ketertiban umum demi terjaga estetika zona area terbuka hijau.


“Kami berharap setelah penertiban ini, warga masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan dengan lebih baik lagi, bersinergi dalam menjaga ketertiban umum, cipta kondisi lingkungan yang hijau, bersih dan nyaman," ungkap Karya Sukma, Jumat (09/5/2025).


Sebelum dilakukan penertiban, pihak Kecamatan Bekasi Selatan bersama Dinas Tata ruang telah memberikan himbauan dan memberikan waktu kepada para PKL setempat untuk dapat melakukan sterilisasi area di zona area terbuka hijau tersebut. Menyikapi sampai batas waktu yang telah ditentukan belum adanya sterilisasi area,


“Hal tersbeut dalam rangka menjaga keindahan dan ketertiban umum, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki  Lima,” tutur Karya Sukma (*).

 


Laporan : Tim Atlantis 

Editor   :  Aisyahra Mulyawati 

 


Satpol PP Kota Bekasi Tertibkan 95 PKL Dan Bangli Pinggir Kali Kampung 200 Yang Menyalahi Aturan

                         



KOTA BEKASI,ATLANTIS  - Gubernur Jawa Barat,Dedi Mulyadi saat ini telah menggebrak kepada selurun Pemeirntah Kota/ Kabupaten untuk turun langsung menertibkan Pedagang Kali Lima (PKL) dan Bangungan Liar (Bangli) yang menyalahan aturan tanpa izin.


Hal tersbeut dalam rangka menjaga keindahan dan ketertiban umum, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki  Lima. Satuan Polisi Pamong Praja(Satpol PP) Kota Bekasi baru bergerak dan berkolaborasi dengan aparatur Kecamatan Bekasi Selatan dan TNI-Polri gelar apel penertiban PKL di Kampung 200 Margajaya Bekasi Selatan, Jumat (09/05).


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi,Karto juga  melibatkan 158 Personil satpol pp dan di bantu unsur TNI/POLRI, Satlinmas, Dishub,Dinas BMSDA dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.


“Pemerintah Kota Bekasi menargetkan penertiban PKL Sebanyak 95 PKL dan Bangunan Liar di area sepanjang Jalan Kemakmuran Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan,” ujar Karto kepada media


Sebelum dilakukan penertiban, pihak Kecamatan Bekasi Selatan bersama Dinas Tata ruang telah memberikan himbauan dan memberikan waktu kepada para PKL setempat untuk dapat melakukan sterilisasi area di zona area terbuka hijau tersebut. Menyikapi sampai batas waktu yang telah ditentukan belum adanya sterilisasi area,


“Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi melalui Satuan Polisi Pamong Praja ambil tindakan tegas, untuk melakukan tindakan penertiban kepada para PKL dan Bangli yang telah menyalahgunai ruang area terbuka hijau,” jelasnya,


Penertiban tersebut berjalan lancar dan kondusif, pihak satpol PP memberikan kebebasan bagi para PKL untuk dapat mengamankan gerobak dagangannya sendiri tanpa adanya tindakan penyitaan barang milik PKL. “Kami menerapkan tindakan humanisasi, serta mengedepankan aspek kemanusiaan dan tidak ada aset PKL yang di sita dalam penertiban ini," ungkap Karto (*).


 

Laporan : Tim Atlantis 

Editor    : Aisyahra Mulyawtai 

Kamis, 08 Mei 2025

Inovasi Guru Libatkan Kreatifitas Siswa, SMA Korpri Bekasi Siap Maju Lagi Di Ajang Pemilihan Sekolah Adiwiyatha 2025 Tingkat Jabar

                                         


 

KOTA BEKASI,ATLANTIS -  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA KORPRI Bekasi, Heri Mulyono menegaskan, kesiapan SMA KORPRI Bekasi untuk maju dalam Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2025.


Beragam inovasi hingga kreativitas guru yang didala mnya melibatkan siswa dalam lingkup pengimplementasian program kerja siswa baik yang dituangkan melalui program kerja OSIS SMA KORPRI Bekasi,  


“ini akan menjadi bekal pihak SMA Korpri Bekasi  untuk menatap persaingan pemilihan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Barat,” kata Wakepsek Bidang Kesiswaan SMA Korpri Bekasi, Heri Mulyono kepada media Atlantis, Kamis (8/5/2025).


Sejak awal, kata Heri Mulyono,  SMA Korpri Bekasi  memang mengedepankan kreativitas tenaga pendidik 


"Dan keterlibatan siswa sangat mendukung, dalam menghasilkan sebuah produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah ,dan untuk menghasilkan sebuah karya inovasi yang bermanfaat, ujar Heri (*).

 

 

 

Penulis  : Tim Atlantis

Editor   : Aisyahra Mulyawati

 

 

DLH Kota Bekasi Berikan Pendampingan SMA Korpri Bekasi, Siap Maju Di Adiwiyata 2025 Tingkat Jawa Barat

 KOTA BEKASI,ATLANTIS – SMA Korpri Bekasi yang dikenal dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk membuat para siswa/siswi nyaman belajar dan bisa menghirup udara segar.  Nama sekolahnya sebagai sekolah Favorite telah meraih Adiwiyata tingkat Kota Bekasi pada tahun 2023.

Hal ini diungkapkan Kepala SMA KORPRI Bekasi, Drs. Hery Sujiyanto,S.Pd saat menyambut  pihak Pemerintah Kota Bekasi melalui  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi  pada Selasa (22/4/2025) memberikan  pendampingan kepada SMA KORPRI Bekasi untuk maju dalam Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2025.


“SMA KORPRI Bekasi sangat siap  untu maju kembali dalam Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa barat tahun 2025 ini, ,” ungkap Hery Sujiyanto dengan rasa bangga.

Diakui Hery Sujiyanto, selain berbekal meraih Adiwiyata tingkat Kota Bekasi di tahun 2023, sejumlah sarana di lingkungan sekolah SMA Korpri Bekasijuga sudah lengkap, mulai dari Bank Sampah, ketersediaan tanaman produktif, pengelolaan sampah, pembuatan pupuk berbahan organik dan lain sebagainya, fasilitas tersbut menjadi pembelajaran para siswa/siswi.


“Adapun syarat yang diajukan untuk proses maju ke Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini sudah kami lengkapi. Bahkan sebelumnya sudah ada dan berjalan dengan rutin di sekolah,” jelasnya


Lebih lanjut kata Hery, selain optimis mampu bersaing kompetisi dengan sekolah -sekolah swasta lainnya atau dengan sekolah Negeri, lain  lagi di tingkat Jawa Barat, melalui program sekolah hingga keterlibatan siswa, juga menjadi salah satu nilai tambah dalam kegiatan pemilihan Sekolah Adiwiyata tersebut.


“Progam pendidikan yang disampaikan oleh para tenaga pendidik, mampu di implementasikan oleh seluruh siswa SMA KORPRI Bekasi, menjadi bekal utama kami mengikuti pemilihan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Baratnya,” ucapnya dengan optimis . 


Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi mengaku, siap melakukan pendampingan bagi SMA KORPRI Bekasi untuk maju dalam kegiatan tersebut. Untuk Kota Bekasi sendiri, ada 11 sekolah yang diusulkan untuk mengikuti pemilihan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat. Dengan memberikan edukasi secara online hingga praktek langsung yang dilakukan di sekolah, hal ini bisa menjadi salah satu tolak ukur bagi DLH Kota Bekasi mengusulkan SMA KORPRI Bekasi untuk maju dalam pemilihaannya tersebut .


“Ada 11 sekolah yang kami usulkan dan kebetulan saat ini, DLH Kota Bekasi melakukan pendampingan edukasi bagi siswa SMA KORPRI Bekasi dalam memberikan pupuk daur ulangnya,” jelasnya. Terkait hal tersebut, dirinya mengaku bahwa SMA KORPRI Bekasi memiliki kriteria yang telah ditetapkan dalam pengajuan sebagai kontestan Sekolah Adiwiyata tingkat Jawa Barat tersebut.  “Secara garis besar, kriteria yang dimiliki oleh SMA KORPRI Bekasi sudah ada, dan kami akan memberikan pendampingan kepada mereka secara rutin,” ungkapnya.


Selain itu, sebagai bukti keseriusan hal tersebut, saat ini DLH Kota Bekasi memberikan pelatihan membuat pupuk atau komposting yang berbahan dasar daun dari pohon yang ada disekitar lingkungan sekolah. “Saat ini kami memberikan pelatihan membuat pupuk atau kompostingnya kepada siswa SMA KORPRI Bekasi, khususnya para anggota OSIS sekolah,”tutupnya (*). 




Penulis : Tim Atlantis Jurnal

Editor  : Aisyahra Mulyawati 


 

Bentuk Karakter Peduli Lingkungan,Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Gerakan Sekolah Adiwiyata

                                           



 KOTA BEKASI,ATLANTIS  -  Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup  (LH), saat ini terus mendorong implementasi Program Sekolah Adiwiyata sebagai upaya strategis dalam membentuk karakter peduli lingkungan di kalangan pelajar dan komunitas sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yudianto mengungkapkan, Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pelestarian lingkungan hidup di Kota Bekasi,


“Adiwiyata adalah program Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah tentang pelestarian lingkungan hidup. Sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup disebut Sekolah Adiwiyata,” kata Yudianto ,Kamis(8/5/2025).


Gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan  hidup.


Terdapat 128 Sekolah Adiwiyata di Kota Bekasi dengan berbagai predikat diantaranya;  sekolah adiwiyata kota sebanyak 72 sekolah, adiwiyata provinsi sebanyak 51 sekolah, sekolah adiwiyata nasional sebanyak 4 sekolah dan sekolah adiwiyata mandiri 1 sekolah.  “Jumlah ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dalam mewujudkan sekolah yang peduli lingkungan.” ucapnya.

Meskipun menunjukkan perkembangan positif, implementasi Program Sekolah Adiwiyata di Kota Bekasi juga menghadapi beberapa kendala, antara lain kurangnya pemahaman dan partisipasi warga sekolah, keterbatasan anggaran dan kurangnya sarana prasarana pendukung. Selain itu, ada juga kendala terkait lemahnya pengawasan, kurangnya dukungan dari pihak terkait, dan mindset yang belum seragam mengenai tujuan Adiwiyata.“Secara internal, hambatan yang dialami oleh Dinas Lingkungan Hidup sendiri yaitu kurangnya SDM dalam melakukan pendampingan baik berupa sosialisasi/penyuluhan,” jelasnya


Untuk mengatasi kendala tersebut Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pengembangan Sekolah Adiwiyata, di antaranya menyelenggarakan sosialisasi Sekolah Adiwiyata, melaksanakan pendampingan dan pembinaan, membentuk forum komunikasi dan koordinasi antar Sekolah Adiwiyata, serta memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sekolah yang berhasil melaksanakan program Adiwiyata dengan baik.


"Saat ini Dinas Lingkungan Hidup sedang melakukan pendampingan ke calon sekolah adiwiyata baik tingkat provinsi dan tingkat nasional. Pendampingan dilakukan untuk memastikan kelengkapan dokumen administrasi dan unsur pemenuhan kriteria" ucapnya lagi,


Untuk memperluas dan memperkuat gerakan Sekolah Adiwiyata di Kota Bekasi, beberapa pengembangan kedepan yang direncanakan adalah mengoptimalkan kegiatan yang mendukung program sekolah adiwiyata di sekolah, seperti penyuluhan dan praktek untuk meningkatkan keberlanjutan sekolah adiwiyata di sekolah masing-masing.


"Program Sekolah Adiwiyata adalah investasi penting untuk masa depan Kota Bekasi. Dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah, kita sedang membangun fondasi generasi yang memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan. Kami berharap semakin banyak sekolah di Bekasi yang tergerak untuk menjadi Sekolah Adiwiyata dan bersama-sama mewujudkan lingkungan belajar yang hijau dan berkarakter" tutup Yudianto (*).    




Laporan : Tim Atlantis Jurnal

Editor   : Aisyahra Mulyawati